MENGENAL FinTech
Apa itu FinTech Indonesia?
Ternyata bisnis online tidak melulu hanya e-commerce (toko online) atau situs portal berita. Ada sebuah industri baru bernama financial technology atau nama kerennyaFinTech Indonesia. Keberadaan FinTech bertujuan untuk membuat masyarakat lebih mudah mengakses produk-produk keuangan, mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan. Perusahaan-perusahaan FinTech Indonesia didominasi oleh perusahaan startup dan berpotensi besar.
National Digital Research Centre di Dublin, Irlandia mendefinisikanfinancial technology atau fintech sebagai: “innovation in financial services” atau “inovasi dalam layanan keuangan”. Definisi tersebut memiliki pengertian yang sangat luas, perusahaan fintech dapat menyasar segment perusahaan (B2B) maupun ritel (B2C). Bagaimana dengan fintech Indonesia?
JENIS STARUP FINTECH
Manajemen Aset
Kesibukan operasional perusahaan, seperti penggajian, pengelolaan karyawan, sistem pembiayaan, dan lain-lain, sekarang ini banyak startup yang melihat hal itu sebagai peluang untuk membuka bidang usaha. Jojonomic, misalnya, salah satu jenis startup yang bergerak dibidang manajemen aset. Perusahaan ini menyediakan platform Expense Management System untuk membantu berjalannya sebuah usaha lebih praktis dan efisien. Dengan adanya starup seperti Jojonomic ini, masyarakat Indonesia bisa lebih paperless, karena semua rekapan pergantian biaya yang semula dilakukan manual, cukup dilakukan melalui aplikasi untuk persetujuan pergantian biaya tersebut. Baca: www.duniafintech.com/jojonomic-solusi-manajemen-keuangan-perusahaan-dan-karyawan
Crowd Funding
Kegiatan penggalangan dana, beramal, dan kegiatan sosial lainnya sekarang sudah bisa pula melalui startup yang bergerak di bidang crowd funding. Lebih tepatnya, crowd funding adalah startup yang menyediakan platform penggalangan dana untuk disalurkan kembali kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti korban bencana alam, korban perang, mendanai pembuatan karya, dan sebagainya. Penggalangan dana tersebut dilakukan secara online.Salah satu contoh startup crowd funding terbesar adalah Kitabisa.com. Startup ini menciptakan wadah agar kita bisa membantu sesama dengan cara yang lebih mudah, aman, dan efisien. Baca : www.duniafintech.com/membudidayakan-peduli-sosial-melalui-kitabisa-com
E-Money
E-Money atau uang elektronik, sebagaimana namanya, adalah uang yang dikemas ke dalam dunia digital, sehingga dapat dikatakan dompet elektronik. Uang ini umumnya bisa digunakan untuk berbelanja, membayar tagihan, dan lain-lain melalui sebuah aplikasi. Salah satu dompet elektronik itu adalah Doku. Doku merupakan sebuah aplikasi yang bisa dengan mudah diunggah di smartphone. Doku dilengkapi dengan fitur link kartu kredit dan uang elektronik atau cash wallet, yang dapat kita gunakan untuk berbelanja baik secara online maupun offline kapan dan di mana saja melalui aplikasi tersebut. Baca: www.duniafintech.com/doku-mempermudah-pengalaman-berbelanja-anda
Insurance
Jenis startup yang bergerak di bidang insurance ini cukup menarik. Karena bisanya asuransi yang kita ketahui selama ini merupakan asuransi konvensional, di mana kita mensisihkan sejumlah uang perbulan sebagai iuran wajib untuk mendapatkan manfaat dari asuransi tersebut di masa depan, jenis asuransi startup tidak semua berjalan demikian. Ada pula startup asuransi yang menyediakan layanan kepada penggunanya berupa informasi rumah sakit terdekat, dokter terpercaya, referensi rumah sakit, dan sebagainya. HiOscar.com adalah satu jeni startup seperti ini. Startup ini dibangun dengan tujuan untuk memberikan cara yang sederhana, intuitif, dan proaktif dalam membantu para pelanggannya menavigasi sistem kesehatan mereka. Startup ini berkolaborasi dengan para provider atau dengan para dokter kelas dunia dan rumah sakit terbaik yang ingin bekerja sama untuk membantu mengelola kesehatan para anggotanya. Baca: www.duniafintech.com/hioscar-com-cara-menciptakan-pengalaman-perawatan-kesehatan-lebih-baik
P2P Lending
Peer to peer (P2P) Lending adalah startup yang menyediakan platform pinjaman secara online. Urusan permodalan yang sering dianggap bagian paling vital untuk membuka usaha, melahirkan ide banyak pihak untuk mendirikan startup jenis ini. Dengan demikian, bagi orang-orang yang membutuhkan dana untuk membuka atau mengembangkan usahanya, sekarang ini bisa menggunakan jasa startup yang bergerak di bidang p2p lending. Adalah Uangteman.com salah satu contoh startup yang bergerak di bidang ini. Startup ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan finansial masyarakat dengan cara cukup mengisi formulir di website uangteman.com dalam waktu sekitar 5 menit, dan memenuhi persyaratannya. Baca: www.duniafintech.com/peluang-cara-meminjam-uang-untuk-bisnis-dengan-melalui-uangteman-com.
Payment Gateway
Bertumbuhnya perusahaan e-commerce memicu pula semakin banyak didirikannya startup yang menjadi jembatan penghubung antara e-commerce dengan pelanggan, terutama dalam hal sistem pembayaran. Layanan yang disediakan startup untuk e-commerce ini disebut dengan layanan payment gateway. Payment gateway memungkinkan masyarakat memilih beragam metode pembayaran berbasis digital (digital payment gateway) yang dikelola oleh sejumlah start up, dengan demikian akan meningkatkan volume penjualan e-commerce. Payment gateway satu di antaranya adalah iPaymu. Baca : www.duniafintech.com/ipaymu-metode-pembayaran-agar-bisnis-terkoneksi-ke-seluruh-dunia
Remittance
Remittance adalah jenis startup yang khusus menyediakan layanan pengiriman uang antar negara. Banyak didirikannya startup remittance ini dalam rangka membantu masyarakat yang tidak memiliki akun atau akses perbankan. Adanya startup jenis ini sangat membantu para TKI atau siapa saja yang mungkin salah satu anggota keluarganya berada di luar negeri, karena proses pengiriman yang mudah dan biaya lebih murah. Di Singapura misalnya, berdiri sebuah startup fintech bernama SingX. Baca : www.duniafintech.com/startup-fintech-singx-rilis-remittance-online-murah-dan-cepat.
Securities
Saham, forex, reksadana, dan lain sebagainya, merupakan investasi yang sudah tidak asing lagi didengar. Securities dapat dikatakan sebagai jenis startup yang menyediakan platform untuk berinvestasi saham secara online. Contoh startupnya adalah Bareksa.com. Didirikan pada tanggal 17 Februari 2013 Bareksa.com adalah salah satu securities startup terintegrasi pertama di Indonesia yang menyediakan platform untuk melakukan jual-beli reksa dana secara online, memberikan layanan data, informasi, alat investasi reksa dana, saham, obligasi, dan lain-lain. Baca: www.duniafintech.com/bareksa-marketplace-cara-reksa-dana-online-terpercaya-di-indonesia
contoh perusahaan startup
FinTech Indonesia memiliki banyak jenis, antara lain startup pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan. Berikut ini daftar perusahaan-perusahaan startup FinTech Indonesia. berikut daftar perusahaan startup yang ada diindonesia:
Pembayaran (Payments)
Indonesia perusahaan startup FinTech yang paling banyak didominasi oleh
- Perusahaan pembayaran, seperti: Veritrans, DoKu, Kartuku, iPay88, Easypay, MCpayment, Padipay, Kinerjapay.com, Truemoney, Faspay, Fasapay, Xendit, Espay, Wallezz, Cashlez, Mimopay, Indopay, Firstpay, IPaymu.com, Ovo, Nicepay, Hellopay, Kesles,
- Mobile payments company seperti Sakuku BCA, Dompetku Indosat Ooredoo, Uangku SmartFren, Dimo, Mynt, Matchmove
- Gift Card : GCI Indonesia
- BitCoin : BitX.co
- Electronic Money : Sepulsa.com, Davestpay.com, GoPay, Indomog, Kudo, Ayopop,
- Bebas Transfer : Kliring.co.id, SudahTransfer, Flip,
- Bayar Tagihan : Paybill.id, SatuLoket.com
- Lainnya : Ainosi
Investasi
Indonesia memiliki beberapa startup yang memberikan kemudahan askes di bidang investasi, seperti Bareksa (Marketplace Reksa Dana) dan IpotFund (Supermarket Reksa Dana). Xdana.com,
sejarah berdirinya startup dindonesia
Sejarah bisnis start up dimulai pada periode akhir 90-an hingga awal 2000-an saat terjadi bubble dot com. Artinya dalam bahasa Indonesia kira-kira gelembung dot com atau gelembung teknologi informasi. Saat ini internet baru mulai berkembang, banyak orang yang mulai melihat internet sebagai lahan bisnis, diantaranya yang sukses bertanhan hingga sekarang adalah Yahoo dan Google. Banyak startup yang berdiri, namun tidak sedikit pula gulung tikar, alias bubar.
Hingga sekarang bisnis start up masih berkembang, tidak hanya di negara maju namun negara berkembang juga telah banyak. Contoh aplikasi online untuk ojek, dahulu orang selalu tawar menawar untuk naik ojek yang dikenal gesit tanpa macet. Nah, beberapa coro startup adalah perusahaan yang bergerak kurang dari 3 tahun dan pegawainya kurang dari 10 orang. Omzetnya pun tidak lebih dari $ 100.000 per tahun, dan masih berproses pengembangan.
Sering sekali startup diidentikkan dengan bisnis dibidang teknologi dan website. Menurut Liputan6.com, semakin banyaknya persaingan startup yang ada di Indonesia saat ini, ternyata tidak sedikit dari mereka yang masih terus bertahan dan berhasil menarik perhatian banyak investor. Beberapa perusahaan rintisan tersebut masih dalam tahap pengembangan awal, tapi tidak sedikit dari mereka yang sudah berhasil menjaring banyak pengguna.
Dengan demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa beberapa startup ini dapat terus berkembang di Indonesia dan menjaring lebih banyak konsumen. Berikut ini daftar 10 startup Indonesia yang berpotensi menjadi perusahaan besar, seperti dikutip dari laman Tech in Asia, Senin (26/10/2015).
BAREKSA.COM
Bareksa.com adalah marketplace reksa dana online terintegrasi pertama di Indonesia, yang bernaung di bawah PT Bareksa Portal Investasi yang didirikan pada tanggal 17 Februari 2013. Portal ini, selain menyediakan platform untuk melakukan jual-beli reksa dana secara online, juga memberikan layanan data, informasi, dan alat investasi reksa dana, saham, obligasi, dan lainnya, untuk memudahkan masyarakat berinvestasi.
Didirikan dan diawaki anak-anak muda yang berpengalaman di bidang pasar modal, teknologi informatika dan media digital, Bareksa.com memiliki visi dan misi untuk ikut menumbuh kembangkan dunia investasi di kalangan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi informatika dan Internet. Bareksa.com juga berambisi turut serta semakin meningkatkan eksposur dunia investasi nasional ke pasar global.
Dalam Bahasa Sansekerta, 'bareksa' berarti pohon. Adalah cita-cita kami, sebagaimana namanya, kehadiran Bareksa.com dapat turut membuat dunia investasi nasional semakin tumbuh rindang dan berbuah lebat bagi kesejahteraan masyarakat luas.
Menghubungkan #OrangBaik
Sejak tahun 2013, kami menyediakan wadah dan teknologi online bagi individu, komunitas, organisasi, maupun perusahaan (kami sebut para #OrangBaik) yang ingin:
- Menggalang dana dengan membuat halaman donasi online (kami sebut halaman campaign) untuk beragam tujuan sosial, personal, kreatif dan lainnya.
- Berdonasi kapan saja secara online ke campaign-campaign di Kitabisa sesuai dengan kategori atau organisasi yang ia peduli.
Dengan semangat gotong-royong menghubungkan kebaikan, Kitabisa menerapkan kebijakan open platform. Artinya, dalam hitungan menit siapapun dapat membuat halaman donasi di Kitabisa selama mereka melengkapi syarat verifikasi identitas dan tidak melanggar hukum di Indonesia.
Bagaimana Kitabisa membiayai operasional?
Sebagai social enterprise startup, Kitabisa mengenakan biaya administrasi sebesar 5% dari total donasi di sebuah campaign, kecuali campaign bencana alam dan zakat (0% biaya administrasi). Dengan model ini, kami bisa fokus mengembangkan teknologi dan layanan untuk terus mempermudah kegiatan menggalang dana dan donasi di Indonesia dan dunia.
Apakah Kitabisa legal dan berizin?
Yayasan Kitabisa tercatat di Kemenkumham, mendapatkan izin PUB (Penggalangan Uang dan Barang) dari Kemensos dengan SK Menteri no 478/HUK-PS/2017, dan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dengan hasil Wajar Tanpa Pengecualian.
koinworks.com
KoinWorks adalah sebuah layanan online untuk pinjam dan meminjamkan uang, di mana pemilik bisnis dihubungkan dengan calon pemberi pinjaman. Sistem online ini mengurangi biaya dan inefisiensi sistem perbankan tradisional dan menawarkan nilai lebih bagi para pendana dan peminjam.
KoinWorks mengusung konsep Peer to Peer Lending dalam sistem investasinya. Kalau Anda sudah pernah mendengar konsep Crowdfunding, Peer to Peer Lending atau yang sekarang dikenal dengan istilah Fintech Lending ini mengusung konsep yang sama namun identik berbeda.Begini penjelasannya. Jika dalam konsep Crowdfunding Anda mengurun dana secara sukarela untuk membantu memenuhi kebutuhan/tujuan mereka yang membutuhkan.
Di Fintech Lending dana yang masuk berupa pinjaman. Di Crowdfunding, Anda berperan sebagai donaturnamun di Fintech Lending Anda berperan sebagai investor.
Nah, Fintech Lending ini serupa halnya dengan sebuah online marketplace. Jika di online marketplace terjadi interaksi antara Penjual dengan Pembeli, di Fintech Lending yang terhubung adalah Pendana dan Peminjam.
Pendana sama halnya dengan investor, dan Anda dapat berinvestasi dengan memberikan dana berupa pinjaman kepada peminjam yang tersedia dan Anda bisa mendapatkan bunga secara bulanan hingga tahunan.
- https://www.duniafintech.com/pengertian-dan-jenis-startup-fintech-di-indonesia/
- http://www.bareksa.com/id/aboutus
- https://kitabisa.com/
- https://koinworks.com/
diakses ( 7 oktober 2017)
Mantap
BalasHapus
BalasHapusThanks infonya. Oiya ngomongin fintech, yang lagi rame kan P2P Lending ya. Teman-temen tau ga sih sejarah P2P Lending itu kayak gimana? Kalo belum tau bisa cek di sini: sejarah p2p lending